Share this link via
Or copy link
Dibuat Oleh : Administrator | Tanggal Publikasi : 11 Juni 2022
Sesuai dengan agenda penilaian tim UNESCO dalam pengusulan Ijen Geopark masuk kedalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGGp) dihari kedua tema utama perjalanan asesor adalah “Penjelajahan Geologi Ijen Geopark” dengan situs kunjungan di Geosite Kawah Wurung, Biosite coffe Plantation di Kluncing, Geosite Lava Plalangan, Geosite Air Panas Blawan, dan Paltuding.
Pada perjalanan hari kedua ini (jum’at 10 Juni 2022) selain menguatkan dari situs-situsnya juga di lengkapi dengan keterlibatan peran kelompok masyarakat disekitar situs dengan menempatkan interpreter lokal yang juga orang-orang lokal sekitar situs termasuk translater seorang women guide lokal, geoproduk, dan kemitraan. Hal ini diterima positif oleh kedua asesor. Kejadian unik pada perjalanan ini (H-2) diantaranya di beberapa titik terdapat anak-anak sekolah yang juga ikut menyambut sambil membawa bendera di saat kendaraan asesor lewat bahkan kendaraan asesor sempat berhenti untuk foto bersama anak-anak sekolah dan juga saat perjalanan beberapa kali asesor meminta berhenti sejelnak untuk mengambil spot tentang visibility ijen geopark yang banyak dipasang di Kawasan ini dan memiliki view bentang alam yang indah.
Kunjungan awal dihari itu di Kawah Wurung diterima oleh interpreter lokal (Ajis) serta wabup Bondowoso. Di kawah wurung para asesor mendapat kesan yang baik karen dititik ini juga menjadi salah satu viewspot yang dapat menjelaskan fenomena kaldera Ijen dan proses geologinya secara keseluruhan, tambahan informasi tentang flora dan fauna endemic/khusus, atraksi motor laying, dan kesenian singowulung juga menarik bagi asesor. Pada situs ini asesor juga berinteraksi dengan Ijen Geopark Youth Forum (IYF) yang sedang rutin melaksanakan edukasi dan cleanup termasuk dengan beberapa mahasiswa ITB yang sedang melakukan penelitian pengembangan geowisata.
Kunjungan selanjutnya di kampung Kluncing. Asesor diterima oleh Fadli yang juga pemuda pelopor di desa ini. Fadli membawa asesor ke perkebunana kopi untuk menjelaskan seluk beluk tentang kopi arabica dan beberapa variant yang dikembangkan serta hubungan nilai special rasa khas kopi dengan geologi yang menjadi tempat tanaman kopi hidup. Setelah itu asesor dibawa ke tempat pengolahan kopi dimana ditempat ini Sebagian besar dilakukan oleh ibu-ibu disekitar situs, proses roasting kopi, dan produksi aneka jenis kopi yang dipamerkan di geoshop. Disini asesor benar-benar puas dengan women empowering yang dikembangkan di Ijen Geopark bahkan asesor senang berlama-lama disitus ini dengan berinteraksi dengan para ibu-ibu yang ada hingga melebihi waktu kunjungan yang direncanakan.
Kunjungan selanjutnya menuju Lava Plalangan. Disitus ini asesor diterima oleh interpreter lokal pak Cenil yang juga dikenal dengan sebutan the Basaltic Man dan didampingi women guide lokal Rere. Yang unik adalah interpreter lokal menjelaskan dengan Bahasa lokal “Bahasa Madura” bahkan asesor belajar beberapa kata-kata lokal yang menjadikan perjalanan juga diselingi dengan tawa karena logat yang dikeluarkan. Interaksi dengan anak-anak sekolah yang sedang
Kunjungan selanjutnya di situs air panas Blawan. Disitus ini asesor diterima oleh interpreter lokal dan juga penjaga situs Pak Beben dan didampingi Rere menjelaskan tentang fenomena terjadinya air panas yang juga menjadi keterkaitan dengan cerita kaldera Ijen, pengelolaan air panas yang dipakai masyarakat dan yang dikelola oleh Pemda. Asesor juga menyempatkan mencoba aktivitas di air panas ini dengan berendam sambal menikmati jajanan lokal yang disantap sembari berkomunikasi aktif dengan interpreter lokal.
Kunjungan terakhir pada hari kedua adalah di Paltuding yang merupakan gerbang pendakian ke kawah Ijen. Diterima oleh otorita kewenangan situs yaitu BKSDA dan didampingi kelompok HPKWI dijelaskan seluk beluk tentang Kawah Ijen dan situs utama yaitu Bluefire dan jawah terasam yang ada di komplek ini. dari penjelasan di Pusat Informasi Geopark di Paltuding asesor bahkan mengusulkan untuk menambah kegiatan berupa naik ke Kaawah ijen untuk melihat langsung fenomena Bluefire. Lalu dilanjutkan menuju TIC dan melihat amenitas, yang ada di Kawasan Paltuding. Asesor menikmati saat berbincang di salah satu geoshop dimana disetiap depan geoshop terdapat perapian untuk menghangatkan diri. Perbincangan menarik bahkan menyanyi bersama juga melengkapi perjalanan di Hari kedua kunjungan di Ijen Geopark. Selanjutnya asesor Kembali ke hotel untuk istirahat.
Rencana perjalanan ketiga akan difokuskan pada Kawasan selatan khususnya di Komplek Taman Nasional Alas Purwo dengan mengunjugi beberapa situs yaitu Pantai Plengkung (G-Land), parang ireng, savana sadengan, dan Kawitan.
Copyright © Geopark Ijen All rights reserved