SINGO ULUNG
Situs
Warisan Budaya Tak Benda-Singo Ulung merupakan
kebudayaan yang berasal dari Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Kabupaten
Bondowoso. Menurut Masoed (2004:180-184) Kebudayaan Singo Ulung dilakukan oleh Dua orang yang menggunakan kostum Singo (Singa) dengan keberadaan Satu
orang berada di Kepala Singa, Satu orang berada di belakang sebagai Kaki Singa
dan ditampilkan bersama dengan Tarian Topeng Kona. Kebudaayan Singo Ulung diiringi dengan musik gamelan
khas Desa Blimbing dengan menceritakan asal usul Singo Ulung bernama Juk Seng sebagai tokoh masyarakat di Desa Blimbing.
Kemudian Topeng Kona menceritakan tokoh masyarkat bernama Jasiman sebagai Perangkat
Desa.
Makna
dari pertunjukan ini untuk penolak Bala atau penolak datangnya Malapetaka.
Hingga kini , makam Mbah Singo (Juk Seng) masih sering didatangi masyarakat
sebagai bentuk ungkapan Terima Kasih saat acara Bersih Desa. Seiring berkembangnya
waktu, Singo Ulung dan Topeng Kona menjadi sajian pertunjukan yang dikenal
masyarakat luas Bondowoso dengan nama Ronteg Singo Ulung dan ditampilkan dalam
berbagai acara di Bondowoso. Ronteg Singo Ulung berada dalam naungan Padepokan
Seni Gema Buana, Kecamatan Prajekan. Pada Tahun 2015 Singo Ulung ditetapkan sebagai
Warisan Budaya Tak Benda Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.